BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tensimeter
dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,
lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah
sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa
telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi
alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat
dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di
banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan
mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari
sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus
kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau
air raksa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara pemeriksaan tensimeter anaroid dan tensimeter digital?
2. Bagaimana
cara pemakaian tensimeter anaroid dan tensimeter digital?
3. Apa
saja indikasi pemakaian tensimeter?
4. Apa
saja ciri-ciri tensimeter anaroid dan tensimeter digital?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui cara pemeriksaan tensimeter anaroid dan tensimeter digital
2. Untuk
mengetahui cara pemakaian tensimeter anaroid dan tensimeter digital
3. Untuk
mengetahui indikasi contoh hipertensi dan hipotensi
4. Untuk
mengetahui ciri-ciri tensimeter anaroid dan tensimeter digital
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Cara Pemeriksaan Menggunakan Tensimeter Anaroid dan Tensimeter Digital.
Tensimeter
Anaroid
Menyiapkan peralatan
1) Mintalah
bantuan orang lain karena mengukur dengan tensimeter susah jika dilakukan
sendirian.
2) Duduklah
dengan nyaman dan buka perangkat tensimeter aneroid yang Anda punya, ingat
untuk berhati-hati ketika akan melepaskan berbagai peralatan dari wadahnya
karena bisa saja rusak
3) Angkat
lengan yang Anda periksa secara horizontal dan buat agar siku Anda sejajar
dengan jantung. Hal ini akan memastikan pembacaan tensimeter Anda tidak lebih
maupun kurang. Sangat penting juga untuk menjaga posisi tangan Anda selama
proses tensi sehingga carilah ganjal yang cukup stabil
4) Pasang
bagian selubung tensimeter Anda. Menurut para dokter, lebih dianjurkan bagi
Anda untuk melakukan tes pada lengan kiri jika Anda adalah pengguna dominan
tangan kanan dan begitu juga sebaliknya.
5) Pastikan
bagian selubung tensimeter sudah kencang namun tidak terlalu kencang.
Pemasangan yang tidak kencang akan membuat alat tersebut tidak bisa membaca
detak arteri Anda, sedangkan pemasangan yang terlalu kencang akan menyebabkan
tekanan yang berlebihan di arteri Anda sehingga hasilnya tidak akurat.
6) Letakkan
stetoskop di lengan. Tensimeter yang Anda beli biasanya juga dibekali dengan
stetoskop sebagai alat bantu. Letakkan stetoskop ini persis di bagian bawah
dari selubung yang sudah Anda balutkan di tangan Anda. Perlahan-lahan kenakan
earpiece stetoskop di telinga Anda. Ingat, jangan tekan stetoskop dengan jempol
karena jempol mempunyai detaknya sendiri, cobalah untuk menekan stetoskop
dengan jari tengah dan telunjuk.
7) Letakkan alat pengukur di permukaan yang
stabil. Cobalah untuk meletakkan bagian pengukur tensimeter di atas selubung
yang sudah Anda balutkan di tangan Anda.
8) Ambil pemompa karet dan kencangka katupnya.
Anda akan bisa melihat semacam katup berbentuk seperti sekrup yang bisa
dikencangkan di sisi pompa karet. Pastikan katup tersebut sudah kencang agar
Anda mendapatkan pembacaan yang akurat dari tensimeter
Tensimeter
Digital
Cara Menggunakan
Tensimeter Digital Jika Cara Menggunakan Tensimeter Digital benar maka hasil
pengukurannya akan akurat. Berikut ini cara menggunakan tensimeter tigital yang
benar :
1)
Seperti pada tipe manual, tipe otomatis
juga harus dipastikan tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada
manset. Kecuali untuk tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu
pemeriksaan sebelumnya.
2)
Ukuran manset harus sesuai dengan ukuran
lengan atas pasien, walaupun tipe otomatis atau digital bila manset yang
digunakan tidak tepat, maka hasil pengukurannya pun tidak tepat.
3)
Bila memakai model sphygmomanometer yang
wrist (model di pergelangan tangan), gunakanlah pergelangan tangan kiri, kecuali
karena ada kondisi yang tidak memungkinkannya. Mengapa harus tangan kiri? Model
wrist ini sangat sensitif sehingga lebih baik menggunakan tangan yang paling
dekat dengan jantung. Jangan lupa untuk melepaskan jam tangan dan gelang.
4)
Posisi pemasangan manset (tipe apapun) harus
memperhatikan artery marking (penanda posisi arteri) yang ada pada maset.
5)
Sebelum menekan tombolnya, pastikan
tingginya manset sama dengan jantung, sehingga disarankan diperiksa dalam
keadaan duduk. Bila memakai model wrist, tempelkan pergelangan tangan yang
diperiksa ke dada
6)
Tekan tombol pemompa, dan tunggulah
dengan sabar sampai alat benarbenar berhenti bekerja. Jangan bergerak, jangan
bicara, dan jangan banyak bergoyang saat pemeriksaan karena tensimeter digital
terutama model wrist sangat sensitif, sehingga getaran kecil dapat membuat
salah pembacaan.
7)
Baca hasilnya pada layar dan jangan
dibulatkan. Angka yang ditunjukkan merupakan angka yang biasanya sampai ke 1an
mmHg.
8)
Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua,
berilah jarak interval 5 menit untuk memberikan sistem peredaran darah kembali
normal setelah tertekan saat pengukuran sebelumnya. Kemudian ulangi proses
dengan cara yang sama.
2.2 Indikasi pemakaian tensimeter aneroid dan
tensi,meter digital
Tekanan darah = Hipertensi : > 120/ 80 mmHg
Hipotensi : < 120 / 80 mmHg
Normal : 120 / 80 mmHg
2.3
ciri-ciri tensimeter anaroid dan tensimeter digital
1) Ciri-ciri
tensimeter anaroid
Ciri khas tensimeter ini adalah adanya
bagian lingkaran dengan jarum yang secara analog akan menunjukkan tekanan
darah.
2) Ciri-ciri
tensimeter digital
Cirri khas tensimeter ini Tensimeter
digital merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah
yang bekerja secara digital (otomatis). akan menunjukkan tekanan darah
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
TensimeterTensimeter
dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,
lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah
sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa
telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi
alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat
dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
·
news.ralali.com/cara-menggunakan-tensimeter-aneroid/
·
http://jual-alkes.com/blog/cara-mengukur-tekanan-darah-menggunakan-tensimeter-digital
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tensimeter
dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,
lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah
sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa
telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi
alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat
dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di
banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan untuk menempatkan kepercayaan
mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari
sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus
kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau
air raksa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara pemeriksaan tensimeter anaroid dan tensimeter digital?
2. Bagaimana
cara pemakaian tensimeter anaroid dan tensimeter digital?
3. Apa
saja indikasi pemakaian tensimeter?
4. Apa
saja ciri-ciri tensimeter anaroid dan tensimeter digital?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui cara pemeriksaan tensimeter anaroid dan tensimeter digital
2. Untuk
mengetahui cara pemakaian tensimeter anaroid dan tensimeter digital
3. Untuk
mengetahui indikasi contoh hipertensi dan hipotensi
4. Untuk
mengetahui ciri-ciri tensimeter anaroid dan tensimeter digital
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Cara Pemeriksaan Menggunakan Tensimeter Anaroid dan Tensimeter Digital.
Tensimeter
Anaroid
Menyiapkan peralatan
1) Mintalah
bantuan orang lain karena mengukur dengan tensimeter susah jika dilakukan
sendirian.
2) Duduklah
dengan nyaman dan buka perangkat tensimeter aneroid yang Anda punya, ingat
untuk berhati-hati ketika akan melepaskan berbagai peralatan dari wadahnya
karena bisa saja rusak
3) Angkat
lengan yang Anda periksa secara horizontal dan buat agar siku Anda sejajar
dengan jantung. Hal ini akan memastikan pembacaan tensimeter Anda tidak lebih
maupun kurang. Sangat penting juga untuk menjaga posisi tangan Anda selama
proses tensi sehingga carilah ganjal yang cukup stabil
4) Pasang
bagian selubung tensimeter Anda. Menurut para dokter, lebih dianjurkan bagi
Anda untuk melakukan tes pada lengan kiri jika Anda adalah pengguna dominan
tangan kanan dan begitu juga sebaliknya.
5) Pastikan
bagian selubung tensimeter sudah kencang namun tidak terlalu kencang.
Pemasangan yang tidak kencang akan membuat alat tersebut tidak bisa membaca
detak arteri Anda, sedangkan pemasangan yang terlalu kencang akan menyebabkan
tekanan yang berlebihan di arteri Anda sehingga hasilnya tidak akurat.
6) Letakkan
stetoskop di lengan. Tensimeter yang Anda beli biasanya juga dibekali dengan
stetoskop sebagai alat bantu. Letakkan stetoskop ini persis di bagian bawah
dari selubung yang sudah Anda balutkan di tangan Anda. Perlahan-lahan kenakan
earpiece stetoskop di telinga Anda. Ingat, jangan tekan stetoskop dengan jempol
karena jempol mempunyai detaknya sendiri, cobalah untuk menekan stetoskop
dengan jari tengah dan telunjuk.
7) Letakkan alat pengukur di permukaan yang
stabil. Cobalah untuk meletakkan bagian pengukur tensimeter di atas selubung
yang sudah Anda balutkan di tangan Anda.
8) Ambil pemompa karet dan kencangka katupnya.
Anda akan bisa melihat semacam katup berbentuk seperti sekrup yang bisa
dikencangkan di sisi pompa karet. Pastikan katup tersebut sudah kencang agar
Anda mendapatkan pembacaan yang akurat dari tensimeter
Tensimeter
Digital
Cara Menggunakan
Tensimeter Digital Jika Cara Menggunakan Tensimeter Digital benar maka hasil
pengukurannya akan akurat. Berikut ini cara menggunakan tensimeter tigital yang
benar :
1)
Seperti pada tipe manual, tipe otomatis
juga harus dipastikan tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada
manset. Kecuali untuk tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu
pemeriksaan sebelumnya.
2)
Ukuran manset harus sesuai dengan ukuran
lengan atas pasien, walaupun tipe otomatis atau digital bila manset yang
digunakan tidak tepat, maka hasil pengukurannya pun tidak tepat.
3)
Bila memakai model sphygmomanometer yang
wrist (model di pergelangan tangan), gunakanlah pergelangan tangan kiri, kecuali
karena ada kondisi yang tidak memungkinkannya. Mengapa harus tangan kiri? Model
wrist ini sangat sensitif sehingga lebih baik menggunakan tangan yang paling
dekat dengan jantung. Jangan lupa untuk melepaskan jam tangan dan gelang.
4)
Posisi pemasangan manset (tipe apapun) harus
memperhatikan artery marking (penanda posisi arteri) yang ada pada maset.
5)
Sebelum menekan tombolnya, pastikan
tingginya manset sama dengan jantung, sehingga disarankan diperiksa dalam
keadaan duduk. Bila memakai model wrist, tempelkan pergelangan tangan yang
diperiksa ke dada
6)
Tekan tombol pemompa, dan tunggulah
dengan sabar sampai alat benarbenar berhenti bekerja. Jangan bergerak, jangan
bicara, dan jangan banyak bergoyang saat pemeriksaan karena tensimeter digital
terutama model wrist sangat sensitif, sehingga getaran kecil dapat membuat
salah pembacaan.
7)
Baca hasilnya pada layar dan jangan
dibulatkan. Angka yang ditunjukkan merupakan angka yang biasanya sampai ke 1an
mmHg.
8)
Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua,
berilah jarak interval 5 menit untuk memberikan sistem peredaran darah kembali
normal setelah tertekan saat pengukuran sebelumnya. Kemudian ulangi proses
dengan cara yang sama.
2.2 Indikasi pemakaian tensimeter aneroid dan
tensi,meter digital
Tekanan darah = Hipertensi : > 120/ 80 mmHg
Hipotensi : < 120 / 80 mmHg
Normal : 120 / 80 mmHg
2.3
ciri-ciri tensimeter anaroid dan tensimeter digital
1) Ciri-ciri
tensimeter anaroid
Ciri khas tensimeter ini adalah adanya
bagian lingkaran dengan jarum yang secara analog akan menunjukkan tekanan
darah.
2) Ciri-ciri
tensimeter digital
Cirri khas tensimeter ini Tensimeter
digital merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah
yang bekerja secara digital (otomatis). akan menunjukkan tekanan darah
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
TensimeterTensimeter
dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,
lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah
sering juga disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa
telah digunakan sebagai standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi
alat ukur ini. Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat
dan penggunaan dari air raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
·
news.ralali.com/cara-menggunakan-tensimeter-aneroid/
·
http://jual-alkes.com/blog/cara-mengukur-tekanan-darah-menggunakan-tensimeter-digital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar